Daftar Isi:
2025 Pengarang: Daisy Haig | [email protected]. Terakhir diubah: 2025-01-13 07:17
Regurgitasi mengacu pada proses di mana isi perut anjing (yaitu, makanan) bergerak mundur ke jalur esofagus dan masuk ke dalam mulut. Kondisi medis ini dapat bersifat bawaan (diwariskan) atau didapat dari berbagai penyebab. Untungnya, modifikasi pada makanan hewan, bersama dengan pengobatan, akan memperbaiki kondisi tersebut.
Regurgitasi dapat terjadi pada anjing dan kucing. Jika Anda ingin mempelajari bagaimana gangguan medis ini mempengaruhi kucing, silakan kunjungi halaman ini di perpustakaan kesehatan PetMD.
Gejala
Gejala umum yang terkait dengan regurgitasi meliputi:
- Demam
- Kelesuan
- muntah
- Batuk
- Penurunan berat badan
- Pilek
- Kesulitan menelan
- Bau mulut (halitosis)
- Nafsu makan yang rakus
- Pembengkakan di leher
- Peningkatan suara pernapasan
Penyebab
Regurgitasi dapat terjadi pada ras apa pun, meskipun ada beberapa yang cenderung mengalami kondisi tersebut, termasuk Wire Fox Terrier, Miniature Schnauzer, Great Dane, German Shepherd, Irish Setter, Labrador Retriever, Newfoundland, dan Chinese Shar-Pei.
Masalah medis yang dapat menyebabkan regurgitasi meliputi:
- Masalah dengan tenggorokan, sering muncul saat lahir
- Masalah bawaan dengan saluran esofagus
- Masalah yang didapat dengan tenggorokan yang dapat melibatkan kanker, kehadiran benda asing, rabies, keracunan, dan penyakit otot (miopati)
- Penyakit kerongkongan didapat yang dapat berkembang dari kerongkongan yang membesar, tumor, kanker, hernia hiatus, penyempitan kerongkongan, dan masalah dengan sistem saraf otomatis
Diagnosa
Pertama, dokter hewan Anda akan menentukan apakah muntah saja yang menyebabkan gejala yang berhubungan dengan regurgitasi. Jika kondisinya sudah berkepanjangan, pemeriksaan daerah tenggorokan akan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan jangka panjangnya. Sinar-X atau pencitraan diagnostik bentuk lain juga dapat digunakan untuk memeriksa kerusakan secara internal.
Pengobatan
Eksperimen dengan makanan anjing kemungkinan akan dilakukan untuk melihat apakah kondisinya mereda dengan modifikasi. Dalam kebanyakan kasus, regurgitasi akan membutuhkan terapi berkelanjutan.
Hidup dan Manajemen
Pemberian obat yang diperlukan secara terus-menerus, serta manajemen diet, akan menjadi penting untuk mengelola kondisi ini.
Pencegahan
Ada berbagai obat yang dapat membantu mencegah regurgitasi, serta antibiotik yang dapat membantu dengan gejala atau tanda-tanda pneumonia, yang juga sering muncul pada kasus regurgitasi.