Aktivis China Hadapi 'Pembunuh' Kucing: Laporkan
Aktivis China Hadapi 'Pembunuh' Kucing: Laporkan

Video: Aktivis China Hadapi 'Pembunuh' Kucing: Laporkan

Video: Aktivis China Hadapi 'Pembunuh' Kucing: Laporkan
Video: Keluarga Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Kesal Pelaku Belum Terungkap 2024, Mungkin
Anonim

SHANGHAI - Seorang wanita Shanghai yang dituduh membunuh ratusan kucing tidak akan diadili meskipun ada upaya kampanye hak-hak hewan karena China tidak memiliki undang-undang perlindungan hewan, kata media pemerintah, Jumat.

Sekelompok aktivis pergi ke rumah Zhou Ying pada Rabu malam setelah tuduhan bahwa dia telah membunuh ratusan kucing diposting di Internet bersama gambar hewan yang dipenggal, kata surat kabar Global Times.

Perkelahian pecah setelah beberapa orang berhasil masuk ke flat yang disewa dan polisi tiba untuk membawa wanita itu dan para aktivis ke stasiun terdekat.

"Ketika kami memasuki apartemen, salah satu dari kami menemukan tiga kucing tanpa kepala di tempat sampah dapur. Itu mengerikan," kata salah satunya kepada Global Times.

Semua dibebaskan dengan peringatan, tetapi Zhou secara permanen meninggalkan rumahnya setelah insiden itu, lapor Shanghai Daily.

"Orang-orang itu melanggar hak saya. Saya mengadopsi kucing dan saya dapat membesarkan mereka dengan cara apa pun yang saya inginkan," katanya kepada surat kabar itu.

China menyusun undang-undang perlindungan hewan pada tahun 2009, tetapi belum disetujui, kata Global Times.

Seorang petugas polisi di distrik Zhabei utara Shanghai yang dihubungi oleh AFP pada hari Jumat mengkonfirmasi kasus tersebut tetapi menolak untuk memberikan rincian.

Direkomendasikan: